cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
dekon@gunadarma.ac.id
Editorial Address
Jalan Margonda Raya 100, Depok, Jawa Barat
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi
Published by Universitas Gunadarma
ISSN : 02164086     EISSN : 2089807X     DOI : http://dx.doi.org/10.35760/dk.
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal ini diterbitkan secara berkala dua kali dalam setahun, Juni dan Desember. Jurnal memuat artikel ilmiah hasil penelitian tentang sipil, konstruksi, dan arsitektur, yang ditulis dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Jurnal ini diterbitkan oleh Bagian Publikasi Universitas Gunadarma.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2009)" : 10 Documents clear
KETINGGIAN BEBATURAN BANGUNAN RUMAH TRADISIONAL BALI SEBAGAI SALAH SATU PENANDA TINGKAT KESAKRAL DAN PROFANANNYA Paramadhyaksa, I Nyoman Widya
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 8, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran mengenai korelasi antara ketinggianbebaturan (dasar) bangunan dalam areal rumah tradisional Bali dengan tingkat kesakraldan profanannya. Metode analisis yang digunakan adalah metode hermeneutik dankomparatif. Nilai tingkat kesakral dan profanan bangunan tradisional Bali ditentukanberdasarkan beberapa pendekatan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan atasposisi bangunan dalam areal rumah, bentuk bangunan, fungsi bangunan, kegiatan ritualpenghuni rumah, dan persepsi pemakai terhadap makna bangunan yang bersangkutan.Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ketinggian dasar bangunan rumah tradisionalBali dapat dijadikan sebagai salah satu penanda tingkat kesakral dan profananbangunan yang bersangkutan.AbstractThis study is aimed to obtain description about correlation between the height ofbebaturan (base or foot part) of structures in the complex of traditional Balinese housesand the grade of their holiness and profane. The methods of hermeneutics andcomparative are used in the analysis. The grade of holiness and profane of the traditionalBalinese structures is determined by some approaches. They are the position of thestructures in the house area, the morphology of the structures, the function of thestructures, the ritual activities of the host, the host perception towards the function of thestructures. The result shows that height of base part of traditional Balinese housesstructures can be used as an indicator to see its grade of the holiness and profane of thestructures.
REVITALISASI BANGUNAN FASILITAS PUBLIK PURA MANGKU NEGARAN SURAKARTA (DESKRIPSI DALAM TINJAUAN HISTORIS DAN EKSISTENSI BANGUNAN MASA KINI) Setiawan, Andereas Pandu
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 8, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pura Mangkunegaran, sebuah kerajaan di Jawa Tengah memiliki situs-situs peninggalanbangunan kuno yang terhampar dan terdapat di berbagai daerah yangmenjadi bekas wilayah kerajaan. Pura Mangkunegaran memiliki bangunan-bangunanyang menjadi fasilitas publik yang menandai peradaban yang dicapai pada masanya.Kondisi bangunan-bangunan tersebut sebagian dalam keadaan baik dan sebagian lagidalam keadaan yang tidak terawat. Bangunan ini seluruhnya berfungsi untuk menunjangstabilitas pemerintahan dan stabilitas kehidupan masyarakat di wilayah Surakarta.Upaya revitalisasi bangunan fasilitas publik milik Pura Mangkunegaran memberikanpeningkatan yang nyata bagi kehidupan masyarakat kota dalam pelbagai sisi kehidupan.Selain itu revitalisasi bangunan fasilitas publik Pura Mangkunegaran akan mampumengangkat nilai-nilai tradisi, kebudayaan dan kekayaan lokal yang akan meningkatkandaya saing bangsa dalam komunitas masyarakat global.AbstractPura Mangkunegaran, an empire in Central Java has cites of ancient buildings and hasspreaded out in various areas that had been part of the empire. Pura Mangkunegaranhas buildings becoming public facilities as the landmark of civilization of its days.Conditions of the buildings partly are in good condition and some others are lessmaintained. These buildings entirely function to support goverment stability and lifestability of people in the region of Surakarta .Revitalisation of these public properties ofPura Mangkunegaran through some alternative ways of revitalisation gives a realimprovement to the life of urban community in various life aspects. Besides,revitalisation of the buildings of these public facilities of Pura Mangkunegaran will beable to preserve and to lift up the tradition values, local cultures and wealth which willincrease our national competitiveness in global community.
DESKRIPSI TIPOLOGI DAN PENDEKATAN PERANCANGAN MASJID MODERN DI DUNIA Utaberta, Nangkula
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 8, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paper ini akan berusaha melakukan dokumentasi, mengklasifikasikan dan menjelaskanberbagai pendekatan dan metode perancangan yang digunakan pada perancanganmasjid modern di berbagai negara di dunia. Kajiannya dilakukan dengan melakukancontent analysis atau kajian pustaka dan literatur terhadap pelbagai pendekatanperancangan masjid modern tersebut. Pembahasan paper ini akan terdiri daripendekatan revivalisme, pendekatan metafor, pendekatan geometri, pendekatanstrukturalisme dan pendekatan regionalisme. Masjid yang dijadikan obyek kajian sendiriberkisar antara masjid yang dibangun pada tahun 1950 sampai tahun 2000-an. Kajianini membahas dengan detail dan lengkap pengklasifikasian dan pengelompokan berbagaimasjid modern tersebut berdasarkan karakter dan pendekatan yang dimiliki di masadepan.AbstractThis paper tries to document, classify and explain different type of approaches and designmethods which were used to design mosques in different part of countries all over theworld. The research was done by doing content analysis and literature review to differenttype of modern mosque design in the world. The discussion will consist of revivalism,metafora, geometry, structuralism and regionalist approaches as some of the designreference for Mosque design in the world. Mosques that become an object for this studywas built from 1950 up to 2000. This paper discuss deeper and more detail in classifyingand grouping modern mosque for future studies based on their character andapproaches. 
REVITALISASI SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN KEARIFAN LOKAL PADA LINGKUNGAN PERMUKIMAN TRADISIONAL DI ASEI BESAR DANAU SENTANI, JAYAPURA Salipu, M. Amir; Angreni, Ida Ayu Ari
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 8, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permukiman tradisional Asei Besar, Sentani Timur, Kabupaten Jayapura sudah mengalamipenurunan kualitas baik dari penghuninya maupun kualitas lingkungan permukiman itusendiri. Perlu dilakukan suatu langkah untuk menghidupkan atau menemukan kembalipotensi yang dimiliki atau yang seharusnya dimiliki sebuah lingkungan permukiman.Melalui revitalisasi diharapkan hal ini dapat terwujud. Sehingga tujuan penelitian adalahmerencanakan revitalisasi permukiman tradisional Asei Besar,Sentani Timur, KabupatenJayapura. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Data yang diperoleh diidentifikasidan dianalisis. Produk yang diinginkan adalah tersusunnya rencana dan programpembangunan fisik bagi pemerintah di Kabupaten Jayapura dalam penanganan tatabangunan dan lingkungan kawasan permukiman tradisional.AbstractThe traditional residence of Asei Besar, East Sentani, Jayapura District has experienceddegradation in quality both from its occupants and residence environment quality itself. It isnecessary to undergo a step which aimed to revitalize or to refind the nature potential orwhat a residence environment supposed to have. By revitalizing, this issue is hoped to beobtained. Hence, this research is aimed to plan a revitalization on traditional environmenton Asei Besar, Sentani Timur, Jayapura District. This research uses Descriptive Method.The data gained is identified and analyzed. The product which is the main goal to beachieved is structurized plan and pshycal development program for a local government inJayapura District in managing the building regulation and traditonal residenceenvironment.
MENCARI BENTUK KOTA HEMAT ENERGI DI INDONESIA Tohjiwa, Agus Dharma
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 8, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsep bentuk kota yang hemat energi yangsesuai di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif komparatif yaitudengan membandingkan konsep pembangunan kota dan struktur kota terhadap kesesuaianaplikasinya di negara berkembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunanberkelanjutan sangat esensial bagi perkembangan kota-kota di masa depan. Kota kompak(compact city) merupakan salah satu konsep yang berkembang dalam pola ruang danbentuk kota yang hemat energi dan pembangunan berkelanjutan. Dalam sebuah kotakompak terdapat fokus yang kuat pada perencanaan urban containment, yakni denganmenyediakan suatu konsentrasi penggunaaan campuran yang secara sosial berkelanjutan.Pada kenyataannya kota besar di negara berkembang sudah sangat kompak dalam artisudah sangat padat. Tetapi kenyataan ini tidak berarti bahwa kota-kota tersebutberkelanjutan. Beberapa peluang dalam mewujudkan kota kompak berkelanjutan yanghemat energi di Indonesia adalah memperbaiki dan membangun kota secara vertikal,sistem transportasi massal, kota berinti ganda, tata bangunan dan lingkungan hematenergi, dan ruang kota yang berorientasi pejalan kaki.AbstractThe objective of this research is to get a city concept of saved energy in Indonesia. Researchmethod applied is descriptive and comparative by comparing development conceptand city structure to concordance the application in developing countries. Result ofresearch indicates that sustainable development is essential for development of city.Compact city is one of growing concept in space pattern and form of energy saving cityand sustainable development. In a compact city there is strong focus at planning of urbancontainment, that is by providing a concentration of mixed use space that socially sustainable.In fact, megacities in developing countries have been very compact in meaning ofhave been very dense. But this reality doesn't mean that the cities are sustainable. Someopportunities in realizing sustainable compact city that saved energy in Indonesia isimprove and builds vertically city, mass transportation system, multiple city core, setenergy saving building and area, and pedestrian oriented.
AKULTURASI BUDAYA PADA PERKEMBANGAN KERATON KASEPUHAN CIREBON Dewi, Happy Indira; Anisa, Anisa
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 8, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cirebon merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki sejarah dan kebudayaanyang menarik untuk diamati. Banyak peninggalan dari masa lampau yang pada saat inikemudian dijadikan benda cagar budaya. Diantara bangunan peninggalan sejarah yangada di Cirebon, Keraton merupakan bangunan yang dapat menggambarkan kebudayaanIndonesia. Kota Cirebon memiliki tiga keraton yaitu Keraton Kasepuhan, KeratonKanoman dan Keraton Kacirebonan. Masing-masing keraton tersebut memiliki sejarahyang saling terkait dan memiliki persamaan serta perbedaan fisik antara satu denganyang lainnya. Pada penelitian ini Keraton Kasepuhan dijadikan sebagai studi kasus,dengan pertimbangan Keraton Kasepuhan merupakan Keraton pertama yang berdiri diCirebon, Keraton Kasepuhan terkait langsung dengan sejarah awal mulanya terbentukkota Cirebon dan secara nonfisik Keraton Kasepuhan memiliki sejarah masuknyaberbagai suku, agama dan budaya di Cirebon. Hal ini bisa dilihat pada perkembanganKeraton Kasepuhan yang berawal dari Padepokan Pakungwati sampai menjadi KeratonKasepuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan adanya akulturasiberbagai budaya pada pekembangan keraton Kasepuhan. Penelitian ini menggunakanparadigma naturalistik dengan mengambil data dan menganalisis secara kualitatif.Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah ditemukannya akulturasi dari budayaCina, Eropa, Jawa, Hindu dan Budha pada perkembangan fisik keraton KasepuhanCirebon tersebut.AbstractCirebon is a small city in Indonesia which has an interesting history and culture. We canstill find many relics from the past and used as objects of cultural conservation. Amongthem is palace (“Keraton”). Cirebon city has three palaces namely Kasepuhan, Kanomanand Kacirebonan Palaces. How ever each palace has similarities history and physicalinter-related as well as differences between one another. In this study we choosedKasepuhan Palace as a case study, with consideration it is the first built in Cirebon.Keraton Kasepuhan directly related to the early history of the town. More ever,Kasepuhan Palace also has a history of inclusion of ethnicity, religion and culture inCirebon. It’s shown on the development of Keraton Kasepuhan. The development ofKasepuhan Keraton was initially as Pakungwati Padepokan and became KasepuhanPalace after some period of times. The objective of this research is to demonstrate theexistence of acculturation various cultures on Kasepuhan palace history. This study useda naturalistic paradigm to retrieve and analyze the data qualitatively. Result discoveredthe existence of acculturation of Chinese, Europe, Java, Hinduism and Buddhism cultureson the physical development of the palace of Cirebon Kasepuhan.
PENGARUH KUALITAS DAN KUANTITAS RUANG TERBUKA HIJAU DI DALAM ‘KOTA PELAYANAN’ BAGI KOTA JAKARTA STUDI KASUS : KAWASAN GROGOL PETAMBURAN, JAKARTA BARAT Rahman, Arief; Prabawasari, Veronika Widi
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 8, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini memberi penekanan pada pentingnya sebuah kota dengan kapasitas sebagaikota pelayanan memiliki kualitas yang ekologis terhadap ruang kota. Kualitas ekologis,dalam hal ini ruang terbuka hijau kota. Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat,diangkat sebagai percontohan, karena dianggap mewakili karakteristik Kota Jakarta yangmempunyai fungsi dan peranan sebagai kota jasa (kota pelayanan) dengan 4 (empat) pilarkegiatan yaitu : pusat keuangan, pusat perdagangan dan distribusi, pusat pelayananmasyarakat dan pusat pariwisata. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, dilakukanidentifikasi terhadap pemanfaatan ruang kota, tata bangunan, tata hijau serta infrastrukturkota di kawasan Grogol Petamburan serta menganalisis kualitas dan kuantitas ruangterbuka hijau yang ada. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pembangunan kota secarafisik di kawasan ini mempunyai kecenderungan untuk meminimalkan ruang terbuka hijaukota, berkurangnya RTH kota menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan perkotaanyang ditandai dengan banjir musiman.AbstractThis research emphasizes the importance of the city with a service city capacity that has theecological quality of the urban space. The ecological quality, in this case the green area orurban space. Grogol Petamburan District, West Jakarta, was choosed as a case study,because they represent the characteristics of Jakarta which have the function and role as theservice city with 4 pillar activities : financial center, trading and distribution center,service center and community tourism center. In order to accomplish this objective, so it isdevoted the identification of land use, building mass, green area or urban spacearrangement, and infrastructure in Grogol Petamburan District and analyze the quality andquantity of green area available. Outcomes of the research confirms that city developmenthave a tendency to minimize the green area or urban space, so the quality of urbanenvironment would be decreased which is marked with seasonal flooding.
PENENTUAN PRIORITAS KEBIJAKAN PERKERETAAPIAN NASIONAL Hardian, Mohammad Okki; Gani, Anang Zaini; Sutarman, Sutarman
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 8, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan perkeretaapian di Indonesia saat ini telah memasuki tahapan baru denganditetapkannya Undang-Undang No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.Pemberlakuannya mempunyai dampak yang sangat besar terhadap penyelenggaraanperkeretaapian, bukan hanya pada tataran operasional tetapi juga pada aspekkelembagaan dan kebijakan. Mengingat kompleksnya permasalahan yang dihadapisistem perkeretaapian nasional, maka diperlukan adanya penentuan prioritas kebijakan.Tulisan ini mencoba merumuskan prioritas kebijakan perkeretaapian nasional yangsebaiknya diambil dalam penerapan UU No 23 Tahun 2007. Penentuan prioritaskebijakan tersebut berdasarkan atas pendapat pakar dan diolah menggunakan metodeAHP. Hasil analisis memperlihatkan bahwa kebijakan yang mendapatkan prioritasterbesar adalah peningkatan keselamatan dan keamanan perjalanan KA, diikuti olehstandarisasi sarana dan prasarana KA. Para pakar memilih kebijakan tersebut sebagaiprioritas karena dampaknya yang signifikan dan berdampak jangka panjang. Tulisan inidiharapkan dapat memberikan kontribusi dalam dua bidang, yaitu memperkaya tulisantentang kebijakan perkeretaapian serta memberikan masukan bagi Ditjen KA dalampenyusunan regulasi maupun kebijakan perkeretaapian.AbstractRailway development in Indonesia opens a new chapter with the release of Act Number23 Year 2007 on Railway. Its impact is immense; not only on operational level, but alsoon institutional and policy level. If we consider the complex environment in nationalrailway system, it is essential to formulate policies priority. This paper attempts to decidewhich policies constitute higher priority which should be taken on the implementation ofthe Act. The decision is made based on expert opinion using AHP technique. The analysisresult shows that biggest priority should be given to improvement on safety and securityof train trips. Second biggest being standardization of train and railway infrastructuretechnology. The experts select those policies among others based on their significant andlong term impact. This paper expects to contribute to two fields; one is in academictransportation policy study and the other is to give advice to Railway DirectorateGeneral as policy maker and regulatory body in Indonesia railway system.
FENOMENA KOMUNITAS RUMAH KONTRAKAN DI JAKARTA DAN PERANNYA MENGHADAPI MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS Sukmajati, Danto
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 8, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunitas yang solid dan kuat merupakan salah satu kunci peningkatan daya saingbangsa menghadapi MDGs. Demikian pula dengan komunitas di perkampunganperkotaan yang didominasi oleh rumah kontrakan, yang sebagian besar anggotanyabukanlah penduduk asal kawasan tersebut. Lebih jauh tulisan ini mengkaji permasalahandan potensi dibalik fenomena tersebut, serta strategi perencanaan kedepan yang dapatdiambil. Menggunakan kaidah kualitatif dengan merangkai dan menyimpulkan hasilinterview mendalam terhadap beberapa key person, kajian ini dijalankan di beberapakawasan permukiman padat di Jakarta yang sebagian besar didominasi oleh rumahkontrakan. Strategi penanganan dari berbagai sektor terkait, seperti ekonomi, sosialbudaya, dan fisik lingkungan menjadi rekomendasi dan kesimpulan dalam tulisan ini.AbstractSolid and strong community is one key to improving the competitiveness of the nationfacing the Millenium Development Goals (MDGs). Likewise with the community in anurban ghetto dominated by rented houses, which most members are not residents from thearea. This paper further examine the problems and the potential behind thesephenomena, as well as future planning strategies that can be taken. Using qualitativerules and concludes with string-depth interview results to some key persons, this studycarried out in some dense neighborhoods in Jakarta largely dominated by the rentedhouses. Strategy handling of various related sectors, such as economic, social, cultural,and physical environment becomes recommendations and conclusions in this paper.
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DALAM ANALISIS PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA STUDI KASUS : KOTA DEPOK Mildawani, Irina; Susilowati, Diana; Schiffer, Lia Rosmala
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 8, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK)merupakan bagian penting dalam perencanaan, pembangunan dan pengelolaan kawasanbinaan (budi daya) maupun kawasan alami di perkotaan berlandaskan Rencana UmumTata Ruang Kota (RUTRK). Studi ini bertujuan membuat analisis RTHK dengandukungan aplikasi SIG untuk melakukan identifikasi potensi, kondisi dan masalah RTHKDepok dalam kerangka RUTRK Hasil studi ini diharapkan dapat menjadi masukankepada Pemda Kota Depok berupa (1) identifikasi potensi dan kondisi gambaran umumRTHK yang ada dan (2) analisis potensi kawasan yang memiliki daya dukung lingkunganuntuk menjadi RTHK Depok. Hasilnya berupa paparan peta SIG, yaitu informasi tematikspasial dan bukan spasial RTHK Depok yang dapat diperbaharui dengan lebih cepat danlebih mudah dibandingkan dengan peta kartografi yang menjadi acuan selama ini.AbstractThe Planning, implementation and City’s Green Open Spaces (CGOS) Management isthe most important part of planning, implementation and management of plantationdistrict and natural district in a city based on General Planning of City Spaces. Thisstudy is aimed to create City’s green open spaces (CGOS) analysis with the aplicationof SIG support to identified the potency, condition dan CGOS problem in Depok based onthe General Planning of City Spaces. This SIG application is exactly suitable to planning,implementation and management of the CGOS information, because the results of CGOSanalysis can be optimised to the used and management of CGOSThis study results wish tobe a reference for the district goverment of Depok as (1) identification of potency andgeneral ilustration of CGOS and (2) potencial analysis of a district which haveenvironmental support to become City’s green open Spaces of Depok. The resultscontaints SIG maps, spatial thematic information and non spatial CGOS of Depok whichcan be upgraded faster dan easier compare to the cartographic map used nowadays.

Page 1 of 1 | Total Record : 10